Tim Pengamanan Daop 1 Jakarta bersama Kepolisian telah berhasil menangkap pelaku tindakan vandalisme pelemparan batu terhadap KA Argo Cheribon di lintas Cikampek yang terjadi pada Selasa, 13 Juni 2013 lalu.
Tak berselang lama muncul kereta api dengan kecepatan cukup tinggi di bagian rel satunya lagi. Salah satu remaja yang mengenakan kaus merah muda tampak melemparkan batu ke arah gerbong - gerbong kereta tersebut.
Aksi pelemparan batu oleh pihak tidak bertanggungjawab kerap terjadi pada kereta api yang sedang melintas. Misalnya di wilayah DKI Jakarta, sejumlah lokasi pun ditenggarai sebagai daerah rawan aksi pelemparan batu.
Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak berwajib dalam mencari pelaku pelemparan batu ke kereta api di kawasan Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur.
Orang tak dikenal (OTK) yang menjadi pelempar batu ke bus Sartika dengan nomor polisi BK 7285 DP di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) persisnya di wilayah Indrapura, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada Jumat (29/4) lalu masih misterius. Polisi pun masih terus melakukan pencarian.
KAI mencatat, pada 2018 terdapat 336 kasus pelemparan terhadap Kereta Api. Jumlah kasus sempat mengalami penurunan pada 2019 yaitu 256 kasus dan pada 2020 sebanyak 125 kasus. Namun di tahun 2021, pada periode Januari hingga Agustus telah terjadi 132 kasus pelemparan.
Tiga pemuda aksi pelemparan bus umum JRG bernomor polisi D 7634 YA yang melintas di Jalan antarprovinsi diringkus petugas piket Polsek Birem Bayeun di Gampong Aramiyah, Birem Bayeun, Aceh Timur, Jumat (16/4/2021) dinihari.